Ending of Our Love Story [SEQUEL]

Title : Ending of Our Love Story
Cast : Cho Kyuhyun “Super Junior”, Choi Sooyoung “SNSD”, Lee Donghae “Super Junior”, Im Yoon Ah “SNSD”
Support Cast : You can find it by yourself :) 
Genre : Romance
Rating : T
Disclaimer : Cast milik kita bersama. Sooyoung eonnie dan Kyuhyun oppa saling memiliki. Alur cerita/Plot atau hal-hal yang berhubungan dengan fanfiction ini kecuali cast dan poster itu milik saya dan murni imajinasi saya.

This Story is Sequel Of CAN YOU HEAR MY HEART

~HAPPY READING~
DON’T FORGET TO RCL !!


Di sebuah bandara international di kota seoul. Terlihat seorang yeoja yang menatap namja di depannya dengan mata berkaca-kaca. Namja tersebut kini memeluk yeoja yang notabene kekasihnya itu. Mengelus lembut rambut yeoja yang sangat dicintainya. Berusaha menenangkan yeoja yang kini terisak di dalam pelukannya.

“chagi-ya.. uljima…”, kata namja tersebut lembut pada yeoja yang berada di dalam pelukannya. “aku akan segera kembali…”, lanjut namja tersebut. Yeoja yang merupakan kekasihnya itu kini melepaskan pelukannya dan menatap lekat namja di depannya.

“oppa… berjanjilah kalau kau benar-benar akan segera kembali…”, pinta si yeoja. “ ne chagi-ya… oppa berjanji…”, namja tersebut tersenyum lembut pada kekasihnya dan membuat sang kekasih ikut tersenyum.

Namja itu kini mendekat ke arah kekasihnya. Meminimilasir jarak antara dia dan kekasihnya. Mendekatkan wajahnya dan mencium lembut bibir kekasihnya. Saling memejamkan mata. Menikmati manisnya sebuah ciuman.

“oppa harus segera pergi chagi-ya…”, kata namja tersebut setelah melepas ciuman manis mereka. Yeoja yang berada di depannya tersenyum dan mengangguk. Sebuah senyuman yang sedikit di paksakan. Karena sejujurnya ia sangat sedih harus berpisah dengan kekasihnya dalam waktu yang tak sebentar.

“saranghae sooyoungie….”, namja tersebut melambaikan tangan pada sang kekasih yang tersenyum padanya. Ingin sekali namja itu sekarang menangis. Namun ia tahan tangisannya itu.

“nado saranghae kyuhyun oppa…”

 

~Sooyoung POV~

Waktu seakan berjalan sangat cepat dan tak terasa ini sudah empat tahun sejak kyuhyun oppa meninggalkanku untuk meneruskan studinya di Jepang. Berita terakhir yang aku dengar. Dia sudah menjadi seorang dokter sekarang. Dan aku juga sudah menjadi seorang suster sekarang. Aku memutuskan menjadi seorang suster karena aku ingin menjadi pasangan yang baik untuk kyuhyun oppa dan juga bisa selalu ada di sisinya.

Jika saat itu ia memilih menjadi seorang pilot maka aku akan menjadi seorang pramugari. Dan jika ia seorang pembalap maka aku akan menjadi wanita yang memayunginya jika akan balapan. Ah, aku tak tau namanya apa.

“nunna…”, seorang anak kecil memanggilku danberlari menghampiriku. Aku berdiri dan merentangkan tanganku. Seakan mengerti ia memeluk diriku.

“aigoo…. ada apa jino-ya ?”, tanyaku pada anak kecil itu. “kau dipanggil yoona nunna…”, kata anak kecil tersebut sembari menatapku dengan kedua bola mata indahnya.

“oh.. baiklah… nunna pergi dulu ya…”, aku mengacak rambut anak kecil itu dan berlalu meninggalkannya. Yoona adalah sahabatku sejak di Senior High School. Dia juga merupakan seorang suster sama seperti diriku. Yoona menjadi seorang suster karena aku dan yoona pernah berjanji bahwa kita akan selalu bersama dalam hal apapun.

Aku berjalan menghampirinya yang sedang memeriksa pasien. Sebenarnya sekarang ini aku dan yoona sedang bertugas di pulau jeju. Bukan aku dan yoona saja sih tapi juga bersama suster-suster dari universitasku dan juga beberapa dokter muda.

“yoona-ya…”, panggilku padanya. Ia menoleh ke arahku dan tersenyum padaku.

“sooyoung-ah..”, balasnya sembari berlari ke arahku. “aigo… kau darimana saja ? daritadi aku cari…”, tanyanya saat ia sudah berada di dekatku.

“hanya duduk-duduk saja di taman…”, jawabku. Yoona mengangguk. “ah.. aku lapar soo… mumpung lagi istirahat kita ke kedai dukkboki sana yuk….”, ajaknya sembari menunjuk kedai dukkboki. Aku mengangguk lalu ia menarik tanganku.

“ahjumma empat porsi dukkbokki…”, teriak yoona pada ahjumma penjual dukkboki. “ne….”, sahut ahjumma itu. Lalu aku dan yoona memilih untuk duduk di salah satu kursi.

“oh iya soo… apa kyuhyun sunbae sudah mengubungimu ?”, tanya yoona padaku. Aku hanya menggeleng lemah sebagai jawaban dari pertanyaannya.

“aigoo soo… bukankah ini sudah 3 bulan semenjak terakhir ia mengubungimu ?”,tanya yoona lagi dan aku hanya bisa mengangguk lemah.

“aku sangat merindukannya yoong.. dia sama sekali tak pernah pulang ke korea semenjak lulus…. kau beruntung yoong karena walau donghae juga di jepang tapi dia masih sering pulang ke korea…”, aku menunduk sedih saat mengatakan hal tersebut. Memang benar. Kyuhyun oppa tak pernah sama sekali pulang ke korea semenjak lulus Senior High School dulu dan memutuskan untuk melanjutkan studinya di Jepang. Aku dan dia hanya berhubungan lewat telpon, sms atau e-mail. Beberapa kali juga video call. Namun 3 bulan ini atau lebih tepatnya semenjak ia sudah menjadi dokter ia sama sekali tak pernah menghubungiku. Dan sungguh aku sangat merindukannya sekarang.

“sabar ya soo…. mungkin ia sedang sibuk… ”, kata yoona sembari menggenggam tangan kananku.

“ne yoong.. aku tau itu..”, setelah itu pembicaraan kami harus terhenti saat seorang ahjumma datang membawakan 4 mangkuk dukkboki pesanan kami.

“gamshahamnida…”, kataku dan yoona nyaris bersamaan.

“selamat makan…”

“sooyoung-ah….”, yoona berteriak memanggilku. Aku yang sedang membaca buku langsung menoleh ke arahnya dan kudapati ia kini berdiri di belakangku dengan senyum senang di wajahnya.

“cepat duduk disini….”, ia menarikku ke depan meja rias. Aku mengernyitkan dahi bingung dengan kelakuannya.

“kau diam ya.. aku akan mendandanimu…”, kata yoona lalu mengeluarkan alat-alat make up dari tas make-upnya. Aku masih mengernyitkan dahi bingung. Sampai aku memutuskan untuk bertanya.

“ada apa yoong ? ada acara apa sampai kau harus mendandaniku ?”

“sudahlah… kau diam saja…”, kata yoona dengan nada memerintah. Akhirnya aku memilih untuk diam. Lalu yoona mulai mempoles wajahku.

Yoona menyuruhku memejamkan mata dan aku menurutinya. Entah apa yang dilakukan yoona pada wajahku. Aku berharap make-upnya tidak terlalu tebal. Tapi aku pikir yoona tau seleraku jadi aku tak perlu khawatir.

“nah.. sudah selesai.. sekarang buka matamu soo…”, kata yoona. Aku membuka mataku secara perlahan. Memperhatikan pantulan diriku di kaca.

“bagaimana soo ? bagus tidak ?”, aku hanya mengangguk mendengar pertanyaan dari yoona.

“nah.. sekarang kau pakai gaun ini…”, yoona memberikan sebuah kotak yang berisi gaun.

“sebenarnya ada apa sih yoong ? kenapa aku harus pakai gaun segala ?”, tanyaku bingung pada yoona. “sudahlah soo… cepat kau pakai ini.. tak usah kebanyakan tanya…”, lagi-lagi yoona memerintahku. Aku menghela nafas pasrah dan mengambil kotak yang berada di tangan yoona itu. Lalu berjalan menuju ke kamar mandi.

“udah belum soo ?”, teriak yoona dari luar kamar mandi. Aku menatap gaun yang membalut di tubuhku dengan tatapan ragu.

“soo… cepatlah…”, lagi-lagi yoona berteriak. Aku menghela nafas lalu membuka pintu kamar mandi. Saat aku baru melangkah keluar kamar mandi. Kudapati yoona menatapku dengan tatapan takjub.

“sooyoung-ah… kau cantik sekali…”, kata yoona sembari menatapku dari bawah ke atas.

“benarkah ?”, tanyaku ragu dan ikut menatap gaun yang membalut tubuhku.

“ne… kau cantik sekali soo..”, katanya yoona yakin.

Ya, aku rasa juga begitu. Bukannya aku terlalu pede dan mengatakan bahwa diriku cantik sekali. Namun, aku hanya merasa gaun ini sangat cocok denganku. Gaun berwarna putih tulang dengan panjang selutut dan gaun yang memperlihatkan lekuk tubuhku. Aigo… siapa yang memilihkan gaun ini ? ini benar-benar sesuai dengan seleraku. Dan juga dengan sepatu high heels putih yang aku pakai. Aku pikir sekarang aku terlihat seperti seorang putri ~Kkkkk

“sekarang kau ikut aku soo…”,  kata yoona padaku. Aku menatapnya dengan tatapan bingung. Sebenarnya ada apa sih ini ?

“sudahlah… kau tinggal ikut aku saja… “, yoona menarik tanganku dan aku hanya bisa menghela nafas pasrah.

“mau ngapain sih yoong kita kesini ?”, tanyaku pada yoona. Yoona membawaku ke sebuah pantai. Angin malam pantai yang berhembus membuatku sedikit menggigil kedinginan.

“yoong.. disini dingin.. ngapain sih kita malam-malam kesini ?”, tanyaku pada yoona yang daritadi hanya senyum-senyum gajelas. Ada apa ini sebenarnya ? wah, perasaanku jadi tidak enak.

Tiba-tiba yoona berhenti dan akupun ikut berhenti. Aku memperhatikan ke sekeliling. Disini gelap. Sangat gelap. Hanya cahaya bulan dan bintang yang menerangi. Aku menengok ke tempat yoona tadi berdiri namun kulihat yoona sudah tidak ada.

“yoong..”, aku memanggilnya namun yoona tak menyahut. “aigoo.. ada apa ini sebenarnya ?”

Klik, aku mendengar sebuah suara dan seketika tempat itu berubah menjadi terang. Aku hanya bisa melongo melihat tempat itu. Lampu-lampu yang bergantung di pepohonan berkelal-kelip sangat indah. Dan sekarang aku baru sadar bahwa aku berdiri di atas pasis yang berbentuk hati.

“suster sooyoung…”, aku mendengar sebuah suara dari belakangku. Suara itu suara yang sangat aku rindukan. Suara yang sudah tak pernah aku dengar selama 3 bulan ini. Mungkinkah…

“hei.. suster sooyoung…”, aku menengok dan kudapati seorang namja tampan juga tinggi tersenyum ke arahku. Aku terdiam mematung di tempat. Apa aku tak salah lihat ? Kyuhyun Oppa ? orang yang sedang tersenyum padaku itu kyuhyun oppa.

“annyeong chagi…”, sapanya padaku. Benar itu kyuhyun oppa. Setetes air mata jatuh dari mataku.

“kau tak mau memeluk kekasihmu ini…”, katanya dan akupun langsung berhambur memeluknya. Aku menangis di dalam pelukannya. Pelukan yang sangat aku rindukan. Kurasakan tangan kyuhyun oppa mengelus lembut rambutku.

“kenapa kau tak menghubungiku 3 bulan ini ? aku sangat merindukanmu oppa….”, tanyaku dengan suara serak dan masih dengan posisi memeluknya. “mianhae… aku memang sengaja…”, jawabnya.

Aku melepaskan pelukanku dan menatapnya bingung. Sedangkan ia malah tersenyum hangat kepadaku dan menggandeng tanganku ke atas pasir berbentuk hati itu.

Klik, kyuhyun oppa menjetikkan jarinya dan saat itu juga musik mulai berputar.

“please dance with me…”, kata kyuhyun oppa. Aku mengangguk dan tersenyum padanya.

Aku dan kyuhyun oppa mulai berdansa bersama. Ia menaruh tangannya di pinggangku dan aku mengalungkan tanganku ke lehernya. Kami saling menatap. Lama sekali. Seperti saling mengatakan perasaan hati lewat tatapan itu. Sampai dimana aku merasa kyuhyun oppa meminimilasir jarak diantara kita. Dan..

Cup, ia mencium bibirku. Melumatnya dengan lembut. Tanpa ada nafsu di dalamnya. Alunan musik dan juga angin pantai yang berhembus lembut. Membuat suasana romantis sangat terasa sekarang ini.

Tiba-tiba kyuhyun oppa melepas tautan bibirnya lalu menatapku dalam. Ia juga melepaskan tangannya yang memeluk pinggangku. Mundur beberapa langkah. Aku mengernyit bingung dengan yang dilakukannya.

Sekarang kyuhyun oppa mengeluarkan sesuatu dari balik jasnya dan menurunkan tubuhnya. Menopang tubuhnya dengan lutut kanan dan telapak kaki kirinya.

“will you marry me ?”, mataku membulat sempurna ketika ia mengatakan itu dan juga membuka kotak kecil yang ternyata berisi cincin itu. Dengan setetes air mata yang turun dari pelupuk mataku, akupun berkata.

“ yes i will…”, kataku dengan nada yakin. Kyuhyun oppa kembali berdiri dan menghampiriku. Memasangkan cincin permata itu ke tanganku.

“ gomawo chagi.. saranghae….”, kyuhyun oppa kini memelukku dan aku balas memeluknya.

“nado saranghae oppa…”

Prok prok prok

Aku mendengar suara tepukan tangan. Aku melepaskan pelukanku dan kulihat kini yoona bersama donghae sedang berdiri tak jauh dariku. Mereka berjalan ke arahku dan kyuhyun oppa lalu yoona berkata.

“chukkae soo…”, yoona memeluk tubuhku dan aku membalasnya.

“chukkae hyung…”, kata donghae sembari memeluk kyuhyun oppa. “ne…”, sahut kyuhyun oppa singkat.

Aku menatap langit yang bertaburan bintang itu. Kyuhyun oppa berada di sebelahku dengan tangan yang memeluk pinggangku. Dan pasangan YoonHae couple juga berada di sebelahku.

Kami semua menatap langit yang indah ini dengan suara angin yang berhembus dan ombak yang bergulung –gulung. Tak lama setelah itu. Kembang api berwarna-warni mulai menghiasi langit. Aku menatap takjub kembang api itu.

“Im Yoon Ah…”, aku mendengar suara donghae yang memanggil yoona. Aku menengok ke arah mereka dan kudapati kini donghae sedang melakukan hal yang sama seperti kyuhyun oppa tadi lakukan.

“maukah kau menjadi pendamping hidupku ? menjadi ibu dari anak-anakku kelak ?”, tanya donghae pada yoona. Yoona menatap donghae kaget lalu menatapku dengan tatapan bingung. Aku tersenyum ke arah yoona dan mengangguk padanya yang berarti ~terimalah~.

“maaf aku tak bisa…”, jawab yoona dengan wajah yang sedih. Aku dan kyuhyun oppa menatap yoona kaget. Begitu juga dengan donghae yang menatap yoona dengan mata berkaca-kaca.

“aku tak bisa menolakmu…”, lanjut yoona. Donghae tersenyum dan langsung berhambur memeluk yoona.

Aku dan kyuhyun oppa saling menatap lalu saling melemparkan senyuman hangat satu sama lain.

Kini bukan hanya kisah cintaku dan kyuhyun oppa yang berakhir bahagia. Namun, juga kisah cinta sahabatku Im Yoon Ah dan Lee Donghae.

END

 

One thought on “Ending of Our Love Story [SEQUEL]

Leave a comment