Let Me Love You [PART 7A]

Storyline by Park Ah-Rin or Dhe’chan Hamao
Poster by @VANFLAMINKEY91

Title : Let Me Love You
Cast : Cho Kyuhyun “Super Junior”, Choi Sooyoung “SNSD”, Shim Changmin “TVXQ”, Hwang Mi Young -Tiffany- “SNSD”, Kwon Yuri “SNSD”
Support Cast : You can find it by yourself :) 
Genre : Romance
Rating : T
Disclaimer : Cast milik kita bersama. Sooyoung eonnie dan Kyuhyun oppa saling memiliki. Alur cerita/Plot atau hal-hal yang berhubungan dengan fanfiction ini kecuali cast dan poster itu milik saya dan murni imajinasi saya.

~HAPPY READING~
DON’T FORGET TO COMMENT & LIKE !


Previous

Yuri menyeringai pada kyuhyun yang sudah menghilang dari pandangan matanya.

“kau kira aku tak tau tentang hal itu… tak ada yang tak aku ketahui tentang dirimu cho kyuhyun…”

Yuri POV

Kulangkahkan kakiku menuju ke salah satu cafe dekat universitas ini. Hanya perlu jalan kaki selama 5 menit dan sekarang aku sudah sampai di cafe itu. Kuedarkan pandanganku ke sekeliling cafe dan mendapati orang yang akan kutemui sedang duduk di pojok cafe. Dengan langkah tergesa aku menghampiri orang tersebut.

“annyeong…”, sapaku pada orang tersebut. Akupun duduk di depannya. Ia menengok ke arahku dengan tatapan dinginnya dan tak berinisiatif untuk membalas sapaanku.

“mana bayaran untukku ?” tanyanya dengan nada dingin dan tatapan mata yang menusukku.

Aku menyeringai dan mengambil sebuah amplop yang sudah kusiapkan untuknya. “ini untukmu, sesuai dengan perjanjian,” ucapku sembari menyerahkan amplop yang berisi uang itu.

“tugasmu belum selesai Changmin~ssi, kau masih harus mencari tau lebih banyak lagi tentang Kyuhyun dan kau juga harus membantuku agar Kyuhyun tak jatuh di tangan Sooyoung, kau pasti tau bukan kalau aku tak akan membiarkan Kyuhyun menjadi milik orang lain,” jelasku panjang lebar pada Changmin.

“iya, itu hal yang mudah bagiku, lagipula kakak Kyuhyun –Leeteuk- adalah teman satu club dance denganku, jadi aku bisa mengorek banyak informasih darinya dan kau tau aku juga tak akan membiarkan Sooyoung jatuh ke tangan Kyuhyun,” balas Changmin dengan seringaiannya. “tapi kau harus membayarku lebih,”

“masalah bayaran itu hal yang gampang yang penting kau laksanakan tugas dariku dulu,”

“baiklah,”

“terima kasih atas kerja samanya Changmin~ssi,” ucapku dan mengulurkan tanganku ke arah Changmin.

“iya, sama-sama,” balasnya lalu menjabat tanganku. Aku dan Changmin saling bertatapan dan menyeringai satu sama lain.

Yuri POV end

Changmin POV

Setelah bertemu dengan Yuri akupun langsung bergegas ke Club Dance. Kalian tau kan mengapa aku bertemu dengan Yuri ? Oh, ayolah jangan pura-pura tak tau. Atau kalian memang benar-benar tak tau, baiklah akan aku ceritakan.

Yuri memintaku untuk membantunya dan pastinya membantu dengan hal yang berhubungan dengan Cho Kyuhyun –lelaki yang merupakan Rivalku dalam mendapatkan Sooyoung-, ia memintaku untuk mencari tau mengapa Kyuhyun mendekati Sooyoung, tak hanya itu ia juga memintaku agar Kyuhyun tak jatuh dalam pelukan Sooyoung. Tentu saja aku menyetujui permintaannya –karena ini menyangkut nama wanita yang kusukai- walau dengan syarat ia harus membayarku. Aku memintanya untuk membayarku karena aku membutuhkan banyak uang untuk menghidupi diriku sendiri, aku tinggal di kota Seoul ini sendirian, walau orang tuaku kaya, tapi aku tetap berusaha mandiri. Jadi, aku memanfaatkan permintaan Yuri waktu itu untuk menambah uang sakuku.

Ah, sepertinya aku terlalu lama bercerita sampai tak terasa aku sudah sampai di depan gedung Club Dance-ku. Kulangkahkan kakiku memasuki Club Dance tersebut.

“Hei bro,” sapa Yunho, ketua Club Dance. Aku hanya menyeringai sebagai balasannya lalu bergegas ke ruang ganti untuk mengganti pakaianku.

Setelah berganti pakaian akupun segera menuju ke ruang latihan dance. Disana sudah ada beberapa temanku yang sedang latihan. Aku melihat mereka satu persatu sejenak lalu memilih untuk latihan sendiri.

Kunyalakan sebuah lagu Hip Hop lalu mulai menggerakkan tubuhku sesuai dengan irama. Sekarang aku sedang berlatih Hip Hop dance. Ya, memang akhir-akhir ini aku menyukai Hip Hop dance, itu karena beberapa waktu lalu aku menonton Step Up 3 yang berisi tentang Hip Hop dance, jadi akupun ingin belajar Hip Hop dance. Sebenarnya sih aku ini paling ahli dalam bidang Popping and Locking cuman sekali-sekali mencoba hal yang baru tak masalah kan.

Aku terus menggerakkan tubuhku sesuai dengan gerakan-gerakan yang sudah aku pelajari dari Film maupun Video Dance. Sampai akhirnya seseorang yang memasuki ruang dance membuatku menghentikkan latihan Dance-ku. Akupun tersenyum dan segera menghampirinya.

“Hei, Leeteuk hyung,” sapaku pada namja pemilik dimple smile itu.

Ia menoleh ke arahku lalu tersenyum dan menunjukkan dimple smile’nya.

“Hai Changmin-ah, ada apa kau menelponku tadi dan menyuruhku kesini ?” tanya Leeteuk hyung.

“Aku hanya ingin menanyakan sesuatu padamu hyung,” ucapku. Akupun segera mengajaknya ke Café yang berada di gedung Club Dance ini.

Aku memesan dua Cappucino dan setelah Cappucino yang kupesan berada di tanganku, akupun bergegas menghampiri Leeteuk hyung yang sedang duduk menghadap keluar jendela.

“Ini minumanmu hyung,” akupun menyerahkan secangkir Cappucino pada Leeteuk hyung. Ia tersenyum sambil menggumamkan kata gomawo yang hanya dibalas anggukan kepala dariku.

“Jadi apa yang ingin kau tanyakan, changmin-ah ?” suara Leeteuk hyung memecahkan keheningan yang sempat tercipta diantara kita.

“Hem, begini hyung, kau pernah cerita denganku kan tentang adik kembarmu yang terpisah ?” akupun mulai bertanya padaku, ia mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaanku. “Apakah salah satu adikmu memiliki kekasih bernama Choi Sooyoung ?”

Aku melihat Leeteuk hyung terkesiap saat aku mengatakan nama itu.

“Darimana kau tau ?”, tanya Leeteuk hyung dengan wajah kagetnya.

“Hem, itu Choi Sooyoung itu temanku dan ia pernah bercerita kalau ia mempunyai pacar bernama Cho Siwon namun sudah meninggal dua tahun lalu,” jawabku. “Dan hyung, sebenarnya ada yang ingin kutanyakan padamu, namun maukah kau menjawabnya dengan jujur ?” tanyaku memastikan karena setelah ini aku akan menanyakan hal yang paling ingin ku ketahui.

Leeteuk hyung memandangku ragu, aku hanya menatapnya serius, menunggu jawaban darinya sampai akhirnya ia menganggukan kepalanya.

“Cho Kyuhyun kembaran Cho Siwon, dia sekarang satu kampus denganku dan otomatis satu kampus dengan Sooyoung, setiap hari ia selalu berusaha untuk mendekati Sooyoung, apa hyung tau alasan Kyuhyun yang selalu mendekati Sooyoung ?” akhirnya pertanyaan yang selama ini berputas-putar di otakku terlontar juga.

“Tentang itu.. Baiklah, aku akan menceritakannya padamu,” Aku menyamankan dudukku saat Leeteuk hyung berkata seperti itu. “Jadi begini, Sooyoung dan Siwon sudah berpacaran sejak mereka SMA, dan suatu hari Siwon meninggal karena kecelakaan saat ia akan mengejar kyuhyun,” Leeteuk hyung memulai ceritanya namun aku masih belum mengerti akan maksudnya.

“Apa maksudmu, hyung ?”

“Diamlah, aku kan belum selesai,” tegurnya dan aku hanya bisa mengangguk lalu focus mendengarkan ceritanya lagi.

“Saat itu Siwon dan Kyuhyun sedang bertemu di salah satu café, lalu saat itu juga mereka bertengkar masalah Sooyoung,”

“Masalah Sooyoung ?”

“Ne, jadi saat itu Kyuhyun bertanya pada Siwon siapa yeojachingu yang selama ini sering ia ceritakan, lalu Siwon memberitahukannya dan ternyata Sooyoung itu sahabat masa kecil Kyuhyun yang merupakan cinta pertama yang bahkan sampai sekarang masih Kyuhyun cintai,”

Aku membelalakkan mataku kaget saat mendengar hal itu. Jadi Sooyoung adalah sahabat masa kecil Kyuhyun dan lagi cinta pertamanya ? aigo, kenapa bisa serumit ini ?

“Kyuhyun sudah pernah mengatakan pada Siwon tentang Sooyoung, namun ternyata Siwon berpacaran dengan Sooyoung karena memang Siwon tak tau saat itu Sooyoung adalah cinta pertama Kyuhyun, mengetahui pacar Siwon adalah cinta pertama yang selama ini ia tunggu, Kyuhyun-pun tak terima dan marah-marah ke Siwon lalu pergi meninggalkan Siwon begitu saja dan saat itu Siwon mengejarnya namun naas, Siwon tertabrak oleh truk yang melaju sangat kencang,”

Aku bisa melihat mata Leeteuk hyung mulai berkaca-kaca dan memerah, aku tau ia mau menangis. Akupun berinisiatif untuk mengelus punggungnya, berusaha menenangkannya.

“Saat itu Siwon meninggal dan Kyuhyun mengatakan padaku kalau sebelum Siwon meninggal ia berkata, ‘aku mengembalikan Sooyoung padamu, jagalah dia Kyu, aku mencintainya tapi aku tau bahwa cintamu lebih besar dan lebih tulus padanya, jadi aku mohon jagalah dia Kyu’

“Dan mulai saat itu Kyuhyun mulai mencari Sooyoung yang menghilang entah kemana sejak Siwon meninggal,”

Kini air mata Leeteuk hyung-pun menetes. Aku menghapus air mata yang mengalir dari sudut matanya,lalu memeluk tubuhnya.

“Tenanglah hyung,” ucapku sembari mengelus punggungnya. Oh sungguh aku tak tega melihatnya begini. Aku tak tega melihat namja yang seperti malaikat ini menangis.

“Maafkan aku Changmin-ah karena sampai menangis seperti ini,” ucap Leeteuk hyung di sela-sela isak tangisnya. Aku hanya menggumamkan kata gwenchana sambil terus memeluknya.

Entah mengapa setelah mendengar cerita dari Leeteuk hyung aku jadi merasa bersalah karena berusaha memisahkan Kyuhyun dari Sooyoung. Aku baru tau jika Kyuhyun mencintai Sooyoung begitu besar sampai menunggunya bertahun-tahun dan juga aku baru tau ternyata kisah cinta Cho Twins ternyata serumit ini. Tapi, ego-ku memaksakanku untuk tetap membuat Sooyoung dan Kyuhyun terpisah.

Oh tuhan, mengapa aku jadi dilemma seperti ini ? Bantulah aku Tuhan..

Changmin POV end

Author POV

Kyuhyun melajukan mobilnya dengan santai menuju ke perumahan elit yang berada di pertengahan kota Seoul, sesekali ia bersiul mengikuti nada dari lagu yang berlantun di radio di dalam mobilnya. Wajah Kyuhyun terlihat begitu bahagia. Kalian pasti bisa menebak kan kenapa wajah Kyuhyun begitu bahagia. Ya, tak lain dan tak bukan itu pasti karena seorang wanita bernama Choi Sooyoung.

Akhir-akhir ini Kyuhyun dekat dengan Sooyoung dan itu jelas membuatnya sangat bahagia belum lagi hari ini adalah pertama kalinya Sooyoung berangkat bersamanya tanpa paksaan. Maksudku, selama ini Sooyoung selalu menolah jika Kyuhyun mengajaknya berangkat bersama sampai suatu hari ia mau namun itu saja diseret oleh Kyuhyun. Tapi hari ini berbeda, tadi malam Kyuhyun saling berkirim pesan dengan Sooyoung dan saat Kyuhyun mengatakan bahwa ia akan menjemput Sooyoung, ia menyetujui. Bisa dibayangkan betapa bahagianya lelaki tampan bermarga Cho itu. Bahkan, semalam ia sampai mebenturkan kepalanya ke tembok saking bahagianya.

Kini Kyuhyun mulai melajukan mobilnya memasuki kediaman keluarga Choi yang sangat luas itu. Ia sampai tepat di depan pintu rumah Sooyoung dan mendapati Sooyoung yang ternyata sudah menunggunya.

“Annyeong, apa aku terlalu lama ?” tanya Kyuhyun setelah keluar dari dalam mobil dan kini berjalan ke arah Sooyoung.

“Aniyo, aku juga baru keluar rumah,” jawab Sooyoung.

“Oh baiklah, bagaimana kalau kita segera berangkat ?”

“Eum,” Sooyoung mengangguk lalu berjalan ke arah Kyuhyun yang sudah mebukakan pintu untuknya.

“Silahkan tuan putri,” ucap Kyuhyun yang sukses membuat pipi Sooyoung merona merah namun ia tutupi rasa malunya itu dengan wajah datar seperti biasa

“Ish, apa-apaan kau ini ?”

Tak dihiraukan oleh Kyuhyun gerutuan yang keluar dari mulut Sooyoung, ia lebih memilih untuk segera masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi tepat di sebelah Sooyoung.

Kyuhyun memakai sabuk pengamannya dan saat ia hendak menyalakan mobil, dilihatnya Sooyoung yang belum memakai sabuk pengamannya. Kyuhyun-pun melepas sabuk pengamannya dan mengarahkan tubuhnya ke arah Sooyoung. Ia mendekat ke arah Sooyoung lalu mengambil sabuk pengaman yang berada di samping Sooyoung. Sooyoung membulatkan matanya saat Kyuhyun melakukan hal itu, ia bahkan harus menahan nafasnya saat Kyuhyun memasangkan sabuk pengaman untuknya dan membuat wajah mereka berdua berdekatan. Jika dilihat dari luar mereka seperti orang berciuman. Setelah Kyuhyun memasangkan sabuk pengaman untuk Sooyoung ia kembali ke kursi kemudinya dan sebelumnya ia tersenyum ke arah Sooyoung yang terlihat sangat gugup atas perlakuan Kyuhyun.

“Kita berangkat,” Kyuhyunpun melajukan mobilnya ke kampus mereka berdua.

Sooyoung dan Kyuhyun akhirnya sampai di SonElf university –kampus  mereka-. Seperti sebelumnya, Kyuhyun membukakan pintu untuk Sooyoung dan memperlakukan Sooyoung bak seorang putri. Dan tak dapat dipungkiri oleh Sooyoung bahwa hal itu membuatnya tersipu.

“Gomawo,” gumam Sooyoung namun masih dapat ditangkap oleh indra pendengaran Kyuhyun. Kyuhyun hanya menyeringai mendengar hal itu.

“Ecie, berangkat bareng nih ye,” suara seseorang yang terdengar sedang menggoda itu membuat Sooyoung dan Kyuhyun mengalihkan pandangannya. Dan dapat dilihatnya kini Tiffany yang sedang berdiri di depan mereka.

“Ehem, kayaknya udah mulai deket nih, kalian cocok kok, tinggal pacaran aja,” goda Tiffany lagi.

Blush, wajah keduanya-pun memerah namun Sooyoung dengan mudahnya menyembunyikan rasa malunya itu.

“Apaan sih Fany ? biasa aja kali, sudahlah lebih baik sekarang kita ke kelas,” Sooyoung langsung menyeret Tiffany namun sebelum benar-benar menjauh dari Kyuhyun, Tiffany mengerlingkan sebelah matanya dan memberikan satu jempol pada Kyuhyun. Kyuhyun hanya mendengus namun senyum tak luntur dari wajah tampannya.

Tanpa disadari oleh Kyuhyun ataupun Sooyoung dan Tiffany yang telah beranjak meninggalkan Kyuhyun, seorang namja tinggi dan tampan sedang memperhatikan mereka dari kejauhan. Pandangannya sendu saat melihat moment Kyuhyun dan Sooyoung tersebut.

“Haruskah aku tetap membuat mereka berpisah ? Namun, aku benar-benar tak tega, lihatlah betapa bahagianya mereka sekarang,”

Shim Changmin namja itu. Ya, siapa lagi kalau bukan dia. Changmin masih dilanda oleh dilema.

“Sepertinya aku akan menghentikan perjanjianku dengan Yuri dan membiarkan mereka bahagia, namun sebelumnya aku akan mengatakan perasaanku dulu pada Sooyoung,” ucap Changmin yakin. Akhirnya ia mengambil keputusan yang menurut author sendiri merupakan keputusan yang bagus.

Setelah jadwal kampus selesai, Changmin-pun bergegas menuju ke kelas Sooyoung yang jaraknya lumayan jauh dari kelasnya. Dengan langkah cepat ia segera ke kelas Sooyoung. Sepertinya Changmin benar-benar akan mengatakan perasaannya pada Sooyoung.

“Sooyoung-ah,” panggil Changmin dari ambang pintu kelas Sooyoung. Sooyoung mendongak dan segera menghampiri Changmin yang melambaikan tangan kepadanya –menyuruh untuk menghampirinya-.

“Ada apa oppa ?” tanya Sooyoung namun tak dijawab oleh Changmin. Changmin malah menarik tangan Sooyoung dan membawanya ke taman belakang Kampus.

Changmin-pun menyuruh Sooyoung untuk duduk di salah satu bangku yang berada di sana. Setelah itu Changmin meninggalkan Sooyoung sebentar untuk membeli minum.

“Ini untukmu,” ucap Changmin sembari memberikan sekaleng Soft Drink untuk Sooyoung. Sooyoung tersenyum dan menerima minuman kaleng itu.

“Jadi, ada apa oppa menarikku ke sini ?” tanya Sooyoung memecahkan keheningan yang sempat tercipta diantara mereka.

“Hem, aku harap kau mendengarkannya secara seksama ya Soo, karena aku tak akan mengulangi kata-kataku,” ucap Changmin yang membuat Sooyoung mengernyitkan dahinya namun tak lama ia mengangguk.

Saranghae Choi Sooyoung,” akhirnya Changmin mengatakan sebuah kalimat yang selama ini ia pendam. Dengan penuh penekanan pada setiap katanya, Changmin mengungkapkan kalimat itu.

Sooyoung terdiam. Berusaha mencerna perkataan Changmin barusan, kini ekspresi kaget terlihat di wajahnya. Matanya membulat sempurna dan mulutnya sedikit menganga. Ia tak percaya Changmin yang selama ini ia anggap sebagai kakaknya sendiri ternyata malah mencintainya. Ekspresi kaget di wajah Sooyoung kini tergantikan oleh Ekspresi sendu.

Mianhae oppa,” ucap Sooyoung lirih dengan kepala tertunduk sedih.

“Aku tak butuh balasan darimu Soo, aku tau kau hanya menganggapku sebagai kakak, aku hanya ingin mengatakan apa yang selama ini terpendam di dalam hatiku, hanya itu… Kau tak perlu sedih,” balas Changmin sembari mengelus lembut rambut Sooyoung.

Sooyoung tersenyum lalu berhambur memeluk Changmin dan berkata, “Terima kasih karena telah mengerti aku oppa,”

“Masih ada hal lain yang ingin aku katakan Soo,” ucap Changmin sembari melepaskan pelukan Sooyoung. Sooyoung menatap Changmin dengan tatapan bertanya.

“Tentang Kyuhyun..” Changmin menggantung kata-katanya. Ia bingung, haruskah ia mengatakan tentang siapa Kyuhyun sebenarnya pada Sooyoung ? Namun, tadi Leeteuk berkata bahwa Changmin harus merahasiakan ini semua.

“Wae oppa ?” suara Sooyoung membuat Changmin tersadar dari lamunannya.

“Hem, itu aku pikir kau cocok dengan Kyuhyun,” akhirnya hanya kata itu yang keluar dari mulut Changmin. Changmin hanya bisa tersenyum canggung saat melihat Sooyoung mengerucutkan bibirnya lucu.

“Aish, Oppa ini sama saja dengan Tiffany, ia juga mengatakan aku cocok dengan Kyuhyun, apa coba maksudnya,” gerutu Sooyoung bersungut-sungut, membuat Changmin terkekeh melihatnya.

“Aigo, kau memang cocok dengannya Soo dan lagi tak taukah kau bahwa Kyuhyun menyukaimu,”

Sooyoung menatap Changmin sejenak lalu tiba-tiba ia menunduk sedih. Entah apa yang ia pikirkan. Hal itu jelas membuat Changmin bingung.

“Wae Soo ?” tanya Changmin sembari mengelus lembut rambut Sooyoung. *hobi banget deh chang-ppa ini ngelus rambut Soo eonnie -__-*

“Aku tau Oppa, Tiffany sudah mengatakan padaku tentang perasaan Kyuhyun, namun aku masih takut oppa untuk membuka hatiku lagi,”

“Mengapa harus takut ? Itu hal yang bagus Soo, kau harus segera membuka hatimu, ini semua demi dirimu sendiri, kau tak bisa selalu memikirkan masa lalu, di depan matamu sendiri ada seseorang yang mencintaimu dengan tulus bahkan ia tak menyerah untuk mendekatimu walau kau selalu menolaknya, namun kenapa kau harus takut ? apa kau tak lihat kerja kerasnya selama ini ? ia mencintaimu dengan tulus soo, ini adalah waktu yang tepat untukmu membuka hatimu lagi,”

Benar kata-kata Changmin barusan. Sooyoung sangat membenarkan kata-kata Changmin barusan. Saat ini di depan matanya ada seorang namja yang mencintainya dengan tulus. Selalu berusaha untuk mendekatinya walau dengan jelas Sooyoung sudah menolaknya. Namja dengan nama Cho Kyuhyun yang sudah berusaha mati-matian mendekati Sooyoung. Namun kenapa Sooyoung masih takut untuk membuka hatinya ?

“Kenapa aku masih takut ? Toh, seberapa lama aku menunggu Siwon Oppa-pun aku tak akan bisa membuatnya kembali bukan ?”, batin Sooyoung.

“Ayolah Soo, Let He Love You,” ucap Changmin berusaha meyakinkan Sooyoung. Sekarang Changmin benar-benar tak peduli pada perasaannya. Toh, ia kini merasa menjadi sosok kakak yang baik untuk Sooyoung merupakan hal yang baik.

“Ya, benar kata oppa, ini memang saat yang tepat bagiku untuk membuka hatiku,”

Author POV end

Kyuhyun POV

Oh Tuhan, kenapa kau begitu baik padaku ? Sooyoung barusan mengatakan jika ia akan membuka hatinya, itu berarti aku masih memiliki kesempatan untuk bisa memasuki hatinya. Terima kasih Tuhan…

Hem, mungkin kalian bingung mengapa aku bisa tiba-tiba berkata seperti itu. Ya, sedaritadi memang aku mengikuti Sooyoung dan Changmin ke taman belakang kampus lalu menguping pembicaraan mereka.

Awalnya aku sangat kaget saat Changmin menyatakan cintanya pada Sooyoung. Saat itu hatiku rasanya berdebar-debar menunggu jawaban dari Sooyoung. Namun ternyata Sooyoung menolah pernyataan cinta dari Changmin. Ah, betapa bahagianya aku.

Belum lagi ternyata Changmin mengatakan pada Sooyoung bahwa aku cocok dengannya. Oh, ayolah, siapa yang tak senang dikatakan seperti itu apalagi oleh rival –ehem salah- maksudku mantan rival-ku.

Cho Kyuhyun aku tau kau bersembunyi dibalik tong sampah itu, keluarkah Kyu,” –Changmin-

Aku mendengar teriakan seseorang, membuatku yang memang sedang berada di belakang tong sampah terlonjak kaget sampai hampir masuk ke tong sampah. Namun, syukurlah aku masih bisa mengontrol diri dengan menahan tubuhku.

Hahaha, senang boleh Kyu, namun jangan sampai mau masuk ke tong sampah dong,” –Changmin-

Aku menolehkan wajahku ke asal suara dan benar dugaanku tadi itu teriakan Changmin. Omo, betapa malunya aku karena Sooyoung tadi melihatku hampir masuk ke tong sampah dan sekarang ia tertawa. Aku yakin wajahnya memerah sekarang.

Hei, Kemarilah Kyu,

Melihat Changmin yang memanggilku, dengan langkah ragu akupun menghampirinya dan Sooyoung. Aku menggaruk tengkukku yang tak gatal setelah berada di depan mereka. Oh, Ayolah siapa yang tak gugup jika ketauan sedang mengintip.

“Aku tau daritadi kau menguping pembicaraanku dengan Sooyoung, iya kan ?” Tanya Changmin padaku. Pertanyaan yang sukses membuatku menelan ludah karena malu dan pertanyaan yang sebenarnya tak membutuhkan sebuah jawaban.

“Tanpa perlu aku jawab, kau pasti sudah tau jawabannya,” jawabku dengan nada sebiasa mungkin –untuk menutupi rasa gugupku sekarang-. Aku mendengar Changmin tertawa karena jawabanku.

“Ish, berhentilah tertawa,”

Gerutuank sukses membuat Changmin diam namun kentara sekali bahwa ia sebenarnya masih belum bisa berhenti ketawa.

“Kalau begitu kau tau apa yang tadi aku dan Sooyoung bicarakan, bukan ? Jadi, tunggu apa lagi, tembaklah Sooyoung sekarang, ia kan sudah mau membuka hatinya,”

Ucapan Changmin barusan sukses membuatku melebarkan mataku. Aku melirik ke arah Sooyoung yang sedang menatap Changmin dengan tampang cengo. Aku yakin Sooyoung sama sepertiku yang tak menyangka Changmin akan berbicara begitu.

“Ayolah, Kyu… Jangan jadi pengecut seperti itu,”

Changmin terus mendesakku. Oh Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang. Tak mungkinkan aku lari secara tiba-tiba meninggalkan mereka berdua. Ini sungguh tak lucu. Bisa-bisa aku langsung di cap sebagai pengecut beneran sama Changmin.

“Hei, Kyu… malah melamun, cepat tembak, atau Sooyoung akan kujadikan pacarku sekarang juga,”

Aku langsung melemparkan deathglare-ku ke arah Changmin yang sedang senyum-senyum tak jelas ke arahku. Hah… Baiklah, aku akan menembak Sooyoung sekarang juga.

Akupun membalikkan badanku ke arah Sooyoung yang ternyata daritadi sedang melihat ke arahku. Kulihat ia memandangku dengan tatapan dinginnya. Aduh, kenapa Sooyoung harus menatapku seperti itu disaat seperti ini ? Aku jadi ragu ingin menyatakan cintaku pada Sooyoung.

Seseorang menyikut lenganku dan kuyakini orang itu adalah Changmin. Ia membisikkan padaku untuk cepat mengatakan pada Sooyoung. Oh, baiklah aku akan mengatakannya.

“Ehem, Soo… kau tau –“

“Hei, Tunggu dulu…”

Teriakan seorang wanita memotong kata-kata yang hendak aku lontarkan pada Sooyoung. Aku, Sooyoung dan Changmin serempak menoleh dan ternyata wanita yang berteriak tadi adalah Tiffany. Ish, anak itu menganggu saja.

“Kalian ini, mengapa tak mengajakku disaat-saat seperti ini… Jahat sekali,” Ucap Tiffany sembari mem-poutkan bibirnya. Aku hanya memutar kedua bola mataku malas lalu kembali beralih ke arah Sooyoung yang masih saja memasang tampang dinginnya.

Aku menarik nafas panjang sebelum akhirnya mengatakan, “Soo, kau pasti sudah tau dari Tiffany bahwa aku menyukaimu, bahkan sebenarnya aku mencintaimu, kau pasti tau selama ini bagaimana usahaku mendekatimu, seberapa banyak kau menolakku namun aku tetap bertahan walau sebenarnya aku merasakan sakit dihatiku dan barusan kau mengatakan bahwa kau akan membuka hatimu… Jadi, apakau kau mau menjadi kekasihku ?”

Saat aku mengatakan semua itu, aku mengatakannya dengan sangat cepat karena gugup bahkan aku tak menarik nafas sekalipun. Aku menatap Sooyoung yang kini menatapku dengan tatapan yang sungguh sulit ku artikan.

Entah dorongan darimana, aku meraih kedua tangannya. Lalu menggenggamnya erat. Kutatap matanya dalam, berusaha meyakinkan dirinya bahwa aku benar-benar mencintainya.

Let Me Love You, Soo… Please… Biarkan aku menggantikannya dihatimu…

Aku menatap penuh harap padanya. Bisa kulihat makin lama tatapannya padaku melembut, apakah artinya ia mau menerimaku ?

“Aku –“

TBC

 

6 thoughts on “Let Me Love You [PART 7A]

  1. Pingback: Let Me Love You [PART 7C-END] | KnightsFanfics

Leave a reply to Kyuney Cancel reply